HIV-AIDS

 

Senin, 30 Januari 2012

Ibu Hamil Wajib Tes HIV jika Suami doyan Jajan atau nge-Drugs

0 komentar
Meski tampak sehat, ibu hamil bisa saja menularkan HIV ke anaknya sebab infeksi virus ini memang tidak selalu memunculkan gejala. Biar lebih aman, ibu hamil sangat dianjurkan tes HIV jika suaminya pengguna narkoba atau suka jajan.

Tingkat penularan Human Imunnodeficiency Virus (HIV) pada ibu dan anak makin meningkat belakangan ini. Dalam banyak kasus, ibu dan anak menjadi korban dari perilaku ayah yang berisiko misalnya menggunakan narkoba atau gonta ganti pasangan seks.

Meski begitu, penularan dari ibu hamil ke anak yang dikandungnya bisa dicegah melalui program Preventing Mother to Child Transmission (PMTCT). Syaratnya adalah, infeksi HIV pada ibu hamil tidak boleh terlambat terdeteksi agar pemberian obat antiretroviral (ARV) lebih efektif.

Sayangnya deteksi HIV tidak bisa dilakukan hanya dari gejalanya saja, sebab infeksi HIV biasanya tidak menunjukkan gejala apapun hingga 5-10 tahun sejak tertular. Satu-satunya cara untuk mendeteksinya adalah dengan tes HIV atau VCT (Voluntary Counseling and Test).

"Memang tidak semua ibu hamil harus periksa, hanya yang berisiko saja. Misalnya suaminya adalah pengguna narkoba, atau sering gonta ganti pasangan seks," kata dr Fauziawaty, dokter praktik di Klinik KB PT Indofood Makassar saat ditemui di Kawasan Industri Makassar, Kamis (16/12/2011).

Pemberian ARV untuk mencegah penularan HIV dari ibu hamil ke anak yang dikandungnya biasanya masih efektif jika dilakukan sejak pekan ke-14 masa kehamilan, atau akan lebih baik jika diberikan sejak berencana hamil. Jika sudah terlambat, penularan HIV hanya bisa dicegah dengan cara melahirkan anak secara caesar.

Selain menular dari ibu hamil ke anaknya, HIV juga bisa menular melalui kontak cairan tubuh terutama darah dan cairan sperma. Pencegahannya antara lain dengan menghindari perilaku seks yang berisiko misalnya gonti-ganti pasangan, serta tidak memakai jarum suntik bersama-sama.

0 komentar:

Posting Komentar