HIV-AIDS

 

Kamis, 21 Februari 2013

Kumulatif Kasus HIV/AIDS Capai 637 Orang

0 komentar
Data kumulatif HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon sampai dengan Tahun 2012 mencapai 637 kasus, hal ini ada kenaikan penemuan dari tahun 2011 (557 kasus) sebanyak 80 kasus. Tetapi harus diingat bahwa data ini adalah fenomena gunung es, jadi yang diketemukan melalui layanan klinik VCT dan mobile VCT, artinya masih ada beberapa kasus yang belum diketemukan. Data ini terdiri atas dua bagian yaitu kasus yang betul-betul warga kabupaten cirebon dan warga pendatang. Untuk kasus warga kabupaten cirebon sebanyak 317 kasus dan sisanya luar warga kabupaten cirebon yang ditemukan pada saat VCT.

Jika dilihat dari proporsi jenis kelamin maka masih didominasi kaum laki-laki yaitu sebanyak 68% dan sisanya 32% perempuan, sedangkan proporsi menurut kelompok umur didominasi kelompok umur muda yaitu 21-30 tahun (51%) dan  31-40 tahun (34%), umur 0-10 tahun (2%), 11-20 tahun (6%), 41-50 tahun (6%) dan >50 tahun (1%). Risiko penularan HIV/AIDS tertinggi yaitu penularan mealalui transmisi seksual sebanyak 76% dan pengguna narkoba suntik 24%.
Perlu diketahui bahwa sampai dengan saat ini belum ditemukan baik vaksin maupun obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun ada obat antiretroviral (ARV) yang bisa menekan pertumbuhan virus HIV dan obat ini harus dikonsumsi seumur hidup.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan LSM peduli AIDS secara intens dan terus menerus melakukan pencegahan penualaran melalui penyuluhan-penyuluhan di daerah risiko tinggi serta dengan selalu melakukan pemeriksaan penyakit menular seksual dan secara komprehensif dengan pemeriksaan HIV melalui strategi VCT.
VCT sifatnya sukarela dengan mengedepankan 3C yaitu Confidensial, Counseling dan informed Consent, sehingga klien akan nyaman dan aman dari publikasi data serta dilindungi oleh undang-undang.
HIV adalah suatu virus yang tidak mudah menular, sehingga tidak perlu ditakuti. Media penularan virus ini secara garis besar ada 3 media yaitu cairan darah, cairan kelamin dan ASI dan satu lagi melalui plasenta yang terinfeksi oleh peyakit malaria. Apabila kita tidak pernah merasa akses terhadap cairan tersebut dijamin aman dan tidak termasuk kedalam risiko tinggi.
HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman/bersentuhan, berpelukan/berciuman, menggunakan peralatan makan/minum secara bersama, tinggal serumah dan menggunakan jamban yang bersama.
Sedangkan cara pencegahan yang efektif adalah selalu setia pada pasangan, tidak melakukan sex bebas, gunakan pengaman sex (kondom) dan hindari penggunaan jarum pada narkoba suntik. (nr)

0 komentar:

Posting Komentar