Data kumulatif HIV/AIDS di Kabupaten Cirebon sampai dengan Tahun 2012
mencapai 637 kasus, hal ini ada kenaikan penemuan dari tahun 2011 (557
kasus) sebanyak 80 kasus. Tetapi harus diingat bahwa data ini adalah
fenomena gunung es, jadi yang diketemukan melalui layanan klinik VCT dan
mobile VCT, artinya masih ada beberapa kasus yang belum diketemukan.
Data ini terdiri atas dua bagian yaitu kasus yang betul-betul warga
kabupaten cirebon dan warga pendatang. Untuk kasus warga kabupaten
cirebon sebanyak 317 kasus dan sisanya luar warga kabupaten cirebon yang
ditemukan pada saat VCT.
Jika dilihat dari proporsi jenis kelamin maka masih didominasi kaum
laki-laki yaitu sebanyak 68% dan sisanya 32% perempuan, sedangkan
proporsi menurut kelompok umur didominasi kelompok umur muda yaitu 21-30
tahun (51%) dan 31-40 tahun (34%), umur 0-10 tahun (2%), 11-20 tahun
(6%), 41-50 tahun (6%) dan >50 tahun (1%). Risiko penularan HIV/AIDS
tertinggi yaitu penularan mealalui transmisi seksual sebanyak 76% dan
pengguna narkoba suntik 24%.
Perlu diketahui bahwa sampai dengan saat ini belum ditemukan baik
vaksin maupun obat yang bisa menyembuhkan penyakit ini, namun ada obat
antiretroviral (ARV) yang bisa menekan pertumbuhan virus HIV dan obat
ini harus dikonsumsi seumur hidup.
Pemerintah Kabupaten Cirebon melalui Dinas Kesehatan, Komisi
Penanggulangan AIDS (KPA) dan LSM peduli AIDS secara intens dan terus
menerus melakukan pencegahan penualaran melalui penyuluhan-penyuluhan di
daerah risiko tinggi serta dengan selalu melakukan pemeriksaan penyakit
menular seksual dan secara komprehensif dengan pemeriksaan HIV melalui
strategi VCT.
VCT sifatnya sukarela dengan mengedepankan 3C yaitu Confidensial,
Counseling dan informed Consent, sehingga klien akan nyaman dan aman
dari publikasi data serta dilindungi oleh undang-undang.
HIV adalah suatu virus yang tidak mudah menular, sehingga tidak perlu
ditakuti. Media penularan virus ini secara garis besar ada 3 media
yaitu cairan darah, cairan kelamin dan ASI dan satu lagi melalui
plasenta yang terinfeksi oleh peyakit malaria. Apabila kita tidak pernah
merasa akses terhadap cairan tersebut dijamin aman dan tidak termasuk
kedalam risiko tinggi.
HIV tidak menular melalui gigitan nyamuk, bersalaman/bersentuhan,
berpelukan/berciuman, menggunakan peralatan makan/minum secara bersama,
tinggal serumah dan menggunakan jamban yang bersama.
Sedangkan cara pencegahan yang efektif adalah selalu setia pada
pasangan, tidak melakukan sex bebas, gunakan pengaman sex (kondom) dan
hindari penggunaan jarum pada narkoba suntik. (nr)
Kamis, 21 Februari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar